SEOUL, Korea Selatan, 13 Sept. 2023 — J INTS BIO mengumumkan bahwa studi Fase 1/2 obat oral generasi ke-4 EGFR-TKI baru mereka ‘JIN-A02’ dipresentasikan di Konferensi Kanker Paru-Paru Dunia IASLC 2023 yang diadakan di Singapura dari 9 hingga 12 September, selama sesi resmi berjudul “Kanker Paru-Paru Sel Non-Kecil Metastatik – Terapi Target – EGFR/HER2”.

Professor Cho, Byoung Chul, presentasi poster studi Fase 12 obat oral generasi ke-4 EGFR-TKI baru mereka ‘JIN-A02’ di Konferensi Kanker Paru-Paru Dunia di Singapura (IASLC 2023 WCLC)

JIN-A02, sebuah TKI generasi ke-4 EGFR, secara selektif dan reversibel mengikat mutasi EGFR, khususnya mutasi C797S yang menyebabkan resistensi terhadap terapi Osimertinib. Dalam studi praklinis, JIN-A02 telah menunjukkan aktivitas poten sebagai monoterapi dalam model dengan mutasi EGFR yang resisten terhadap Osimertinib.

Studi klinis fase 1/2 global ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan, farmakokinetik, dan aktivitas antitumor dari “JIN-A02” pada pasien NSCLC lanjutan yang membawa mutasi EGFR.

Studi ini dibagi menjadi tiga bagian dengan eskalasi dosis (Bagian A), eksplorasi dosis (Bagian B), dan ekspansi dosis (Bagian C). Bagian A mengeksplorasi dosis meningkat dari monoterapi oral JIN-A02 dalam siklus 28 hari untuk mengevaluasi dosis maksimum yang ditoleransi pada pasien dengan NSCLC lanjutan yang membawa mutasi C797S atau T790M. Berdasarkan hasil yang diperoleh di bagian A, komite tinjauan keamanan akan memilih 2 dosis untuk dievaluasi lebih lanjut di Bagian B dengan menentukan keamanan, farmakokinetik, dan efikasi dengan cara yang sama seperti Bagian A meskipun dalam kohort pasien yang lebih besar. Setelah dosis fase 2 yang direkomendasikan (RP2D) ditentukan, Bagian C, studi ekspansi dosis, akan dimulai dengan lima kohort pasien berdasarkan mutasi EGFR dan status metastasis otak.

Pemberian dosis pertama JIN-A02 dicapai pada Juli 2023 dan per 11 September 2023, total tiga subjek telah menyelesaikan periode evaluasi MTD untuk Tingkat Dosis Satu dari Bagian A. Tidak ada DLT, tidak ada AE terkait pengobatan, dan tidak ada progresi penyakit klinis yang dicatat.

Foto – https://www.indonewswire.com/wp-content/uploads/2023/09/19cbc889-professor_cho__byoung_chul__poster_presentation_of_phase_12_study_of_its_novel_oral_4th_generation_e.jpg