DUA Badan Keamanan Amerika Serikat (AS) melaporkan Iran “hampir pasti” berada di balik ancaman terhadap sejumlah situs dan media yang membuat ancaman terhadap penjabat senior yang mengamankan dan mengatur Pilpres.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada 23 Desember, Biro Penyelidik Federal (FBI) dan Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur (CISA) mengatakan mereka memiliki “informasi yang sangat kredibel” yang mengindikasikan Iran bertanggungjawab atas operasi tersebut.
Operasi itu disebut “menunjukkan niatan yang sedang dilakukan Iran untuk menciptakan perpecahan dan ketidakpercayaan di Amerika Serikat dan merusak kepercayaan publik dalam proses pemilihan AS”.
Situs dan akun media sosial, yang bernama “Enemies of the People” dan”Enemies of the Nation”, dibuat pada awal Desember dan menyertakan sejumlah nama, foto, detail kontak dan alamat dari 38 pejabat federal, negara dan pemerintah lokal, termasuk warga biasa yang dipekerjakan oleh Dominion – yang menjual perangkat lunak dan perangkat keras untuk kepentingan pemungutan suara.
Tanda bidik senapan disematkan pada foto-foto individu yang termasuk dalam daftar di situs itu.
Presiden AS Donald Trump, tim hukumnya dan sejumlah sekutunya telah membuat tuduhan selama beberapa pekan terakhir tentang kecurangan dalam pemilihan elektronik di sejumlah negara bagian yang disebut melibatkan Dominion.
Tapi pengadilan federal menolak gugatan hukum yang merujuk pada klaim-klaim tersebut.
“Orang-orang berikut telah membantu dan bersekongkol dalam pemilihan yang curang terhadap Trump,” tulis pernyataan yang tertera dalam situs tersebut.
“Mengubah suara dan melawan presiden adalah pengkhianatan dan patriot Amerika seharusnya tidak pernah melupakan mereka yang membantu menggulingkan demokrasi kita,” tambahnya.
Kedua lembaga juga mengidentifikasi empat alamat email yang diklaim terkait dengan situs yang mengirim “email yang mengancam” para pejabat.
Baca Juga : Beroperasi 65 Tahun, Pesawat Mata-Mata Ini Terlalu Berharga Dipensiunkan
Akun mereka yang melakukan serangan terhadap pejabat AS di media sosial Facebook, Twitter, Parler V-Kontakte, Pinterest dan Gab, menyebarkan domain situs tersebut dan meminta pendukung Trump untuk menambahkan detail lebih banyak individu yang dianggap “mengkhianati negara dan cita-cita demokrasi kita”.
Sebelumnya
Selanjutnya
- #Pilpres AS 2020
- #Iran
- #FBI
- #Amerika Serikat