Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan menuturkan, di beberapa negara sudah lebih dari separuh penduduknya memiliki antibodi terhadap Covid-19. Tapi, secara global, jumlah yang memiliki kekebalan masih terbilang sedikit.
“Kurang dari 10 persen populasi dunia sebenarnya memiliki antibodi terhadap virus ini. Tentu saja di beberapa tempat, seperti khususnya di pemukiman perkotaan dengan kepadatan sangat tinggi, ada kantong di mana 50-60 persen populasinya telah terpapar virus dan memiliki antibodi,” kata Swaminathan.
“Satu-satunya cara untuk mencapai kekebalan kawanan massal adalah melalui vaksinasi,” sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (2/3/2021). Baca juga: WHO Minta Negara Kaya dan Produsen Vaksin Bantu Negara Berkembang
- Kembali ke Rumah Usai Dirawat, Ashanty: ‘Jangan Sepelekan COVID-19’
- Presiden Berharap Olimpiade Tokyo 2020 Dihadiri Penonton
Menurut Swaminathan, vaksin yang saat ini disetujui menawarkan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah, rawat inap dan kematian akibat Covid-19.
Dia menambahkan bahwa efektivitas vaksin terkait penyakit ringan dan infeksi virus Corona asimtomatik masih dipelajari. Baca juga: Antusiasme Vaksinasi Tinggi, IDI: Indikasi Bagus Kejar Target Kekebalan Kelompok
Lebih dari 114 juta kasus virus Corona telah dikonfirmasi secara global sejak dimulainya pandemi musim semi lalu. Menurut data Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian COVID-19 global mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa.
Lihat Juga: Kabar Gembira! Berikut Daftar Mobil yang Dapat Diskon Pajak 0%