BLITAR – Wali Kota Blitar , Santoso akhirnya mengaku khilaf atas terjadinya dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) dalam acara pesta tasyakuran yang saat ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Baca juga: Dugaan Pelanggaran Prokes Wali Kota Blitar, PDIP Serahkan ke Hukum

Santoso mengaku terlena dalam suasana, dan karenanya ia meminta maaf. “Secara prinsip saya mohon maaf atas kekhilafan saya,” ujar Santoso kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga:
  • Update Corona: Positif 1.410.134 Orang, 1.231.454 Sembuh dan 38.229 Meninggal
  • 37 Penghuni Panti Asuhan Bhakti Luhur Malang Sembuh dari COVID-19
  • Yunho TVXQ Diperiksa Polisi karena Langgar Aturan Jarak Sosial

Pesta tasyakuran yang terekam video dan viral di media sosial tersebut, berlangsung di gedung Kusumo Wicitro, kompleks rumah dinas Wali Kota Blitar. Dalam rekaman berdurasi 4 menit 28 detik, Santoso terlihat tidak mengenakan masker. Santoso bernyanyi, berjoget sekaligus menyawer sejumlah biduanita berpenampilan seksi. Semuanya juga tidak mengenakan masker.

Baca juga: Mojokerto Gempar, Ada Kerangka Manusia di Situs Peninggalan Majapahit

Begitu juga dengan puluhan orang yang berjoget berdesak-desakan . Sebagian besar juga tidak memakai masker. Santoso mengatakan, acara tasyakuran yang melibatkan relawan pemenangan pilkada 2020, bersifat spontan. Acara tasyakuran tersebut wujud terima kasihnya karena sudah dibantu dalam memenangkan pilkada.

Dan meskipun berlangsung di kompleks rumah dinas, ia mengaku hanya diundang. “Mereka (relawan) mengundang saya secara spontanitas dan saya diminta untuk nyanyi ,” kata Santoso menjelaskan.