Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan baku tembak terjadi sekitar pukul 18.20 WITA. Selain amunisi senjata api laras panjang dan sayuran, beberapa barang bukti lainnya yang ditemukan yakni GPS. “Ada amunisi laras panjang, kemudian bahan makanan, sayur mayur, kemudian ada jam tangan, ada GPS, macam-macam,” katanya, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Baku Tembak di Poso 2 Anggota Mujahidin Indonesia Timur Tewas, Aparat Amankan 2 Tersangka
Kontak senjata itu berawal saat terduga teroris MIT itu hendak turun gunung untuk menemui kurir yang mengantar kebutuhan makanan mereka. Informasi tersebut diketahui oleh Satgas Madago Raya hingga akhirnya terjadi baku tembak. “Jadi mereka ada kurirnya yang rencana mau naik, mau ambil makanan. Tapi sebelum itu sudah dilakukan penyantronan,” ujarnya.
- Baku Tembak dengan TNI di Intan Jaya Papua, 1 Anggota Kelompok Bersenjata Tewas
- AYR Dibawa Densus 88, Ketua RT 2: Kami Kaget, Beliau Orang yang Baik
Dua terduga teroris MIT atas nama Samid alias Alvin dan Haerul alias Irul tewas saat terlibat baku tembak dengan Satgas Madago Raya. Satu di antaranya, yakni Irul, tidak lain anak dari Santoso eks pimpinan MIT. Bahkan, pimpinan MIT Ali Kalora juga sempat terlihat saat baku tembak terjadi.
Baca juga: Baku Tembak dengan TNI di Intan Jaya Papua, 1 Anggota Kelompok Bersenjata Tewas
Lihat Juga: Berawal di Medsos, Berakhir Duel Sajam! Satu Orang Tewas