“Angin kencang dan faktor cuaca bukanlah alasan utama pendaratan kapal, mungkin ada kesalahan teknis atau manusia,” kata Rabie dalam sebuah pernyataan.
“Semua faktor ini akan terlihat dalam pemeriksaan,” sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (29/3/2021).Baca juga: Militer AS Tawarkan Bantuan Bebaskan Kapal Kandas di Terusan Suez
Ditanya kapan kapal bisa mengapung lagi, dia menyatakan itu mungkin bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan, tergantung pada respon kapal terhadap pasang surut.
- Kapal yang Memblokir Terusan Suez Bergerak Sedikit
- Gedung Runtuh di Mesir, 18 Orang Tewas
- Mesir Revisi Jumlah Korban Tewas Tabrakan Maut Kereta Api
MV Ever Given, yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, telah terjepit secara diagonal di kanal sejak Selasa, memblokir salah satu saluran air paling vital di dunia di kedua arah.
Rabie mengatakan, lebih dari 300 kapal sekarang tertahan di kedua ujung kanal, yang menghubungkan Mediterania dan Laut Merah.Baca juga: Jalur Pelayaran Lumpuh, Inilah Sejarah Panjang Terusan Suez
Dia kemudian menguraikan upaya Mesir dengan kapal tunda dan ekskavator untuk membebaskan haluan dan baling-baling kapal besar untuk membuka kembali kanal. Rabie mengatakan pada, Jumat malam baling-baling sudah bisa berputar, meski tidak dengan kecepatan penuh.
Namun, baling-baling itu macet lagi karena air pasang yang berubah dan mengatakan bahwa tim evakuasi harus menggunakan ekskavator lagi dalam semalam untuk melanjutkan proses pengerukan.
“Jenis tanah yang kami tangani sangat sulit untuk dikelola, begitu pula pasang surut yang mempengaruhi kapal karena ukuran dan muatannya. Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa atau polusi,” tukasnya.
Lihat Juga: Susun Puzzle Boneka Lucu Yang Gemes Banget!