Oleh karena itu, Teten mendukung penuh kerja sama Institut Otomotif Indonesia (IOI), Pikko, APEK, dan Koperasi Industri Tanah Air (KITA) yang akan membangun beberapa kegiatan manufaktur pada berbagai sektor.
Baca Juga: China Butuh 30 Tahun Lagi untuk Jadi Raksasa Manufaktur Dunia
Masing-masing industri makanan dan minuman, industri agro (pertanian, peternakan, dan perkebunan), maritim (perikanan dan aquaculture), industri otomotif dan komponennya, serta industri alat-alat permesinan untuk pabrik, pertanian, peternakan, dan perkebunan.
- Insentif PPnBM agar Industri Otomotif Kembali Nendang
- Indeks Manufaktur Indonesia Melorot Lagi Usai Sempat di Level Terbaik 6,5 Tahun
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membantu kegiatan usaha yang terpadu melalui Koperasi dan UKM yang terkait ke dalam sektor industri manufaktur di Indonesia agar dapat berdikari dan sejahtera,” ujar Teten dalam kegiatan bertajuk “Sinergi dengan UKM dan Koperasi Sektor Riil/manufaktur” di Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Teten menambahkan, kerja sama ini juga dilakukan sebagai bentuk percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19. Secara jangka panjang, kolaborasi tersebut juga menjadi langkah strategis yang akan menjadi masukan untuk mengambil kebijakan yang tepat untuk mendorong pengembangan Koperasi dan UKM.
“Semoga kerja sama ini dapat membantu pelaku industri dan UMKM untuk dapat bangkit dari pandemi Covid-19 dan terus berkembang di masa mendatang,” ujar Teten.
Terkait program ini, Made Dana Tangkas sebagai Presiden IOI serta Pembina Pikko, APEK, KITA, dan GMB menyampaikan bahwa program tersebut akan dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Kerja sama dengan perguruan tinggi juga akan dilakukan untuk memperkuat kualitas SDM.
Lihat Juga: Demi Banggakan Orang Tua, Wanita Cantik Ini Jadi Buruh Bangunan, Luar Biasa!