Penyelidikan dilakukan terhadap laporan pembekuan darah yang mendorong lebih dari selusin negara untuk menangguhkan penggunaannya.
Direktur European Medicines Agency (EMA) Emer Cooke mengatakan pihaknya tidak dapat secara pasti mengesampingkan hubungan antara insiden pembekuan darah dan vaksin dalam penyelidikannya terhadap 30 kasus kondisi pembekuan darah yang langka.
Namun dia mengatakan dalam penjelasannya, kesimpulan yang jelas dari tinjauan tersebut adalah bahwa manfaat vaksin dalam melindungi orang dari risiko kematian atau rawat inap lebih besar daripada kemungkinan risikonya.
- Satgas: Angka Kesembuhan COVID-19 Turun dalam 5 Minggu Berturut-turut
- Lansia di Kabupaten Bekasi Mulai Divaksin, Dinkes Targetkan 120.000 Lansia
- Kasus Covid-19 Bertambah 6.570, DKI Jakarta Terbanyak
Baca juga: Termasuk Indonesia, Negara-negara Ini Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
“Ini adalah vaksin yang aman dan efektif,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/3/2021).
Namun, Cooke mengatakan, badan tersebut akan memperbarui panduannya untuk memasukkan penjelasan bagi pasien tentang potensi risiko dan informasi untuk profesional perawatan kesehatan.
“Jika itu saya, saya akan divaksinasi besok,” ujar Cooke.
Lihat Juga: Saksikan Sinetron ‘Hati Yang Memilih’, Dijamin Bikin Hati Baper!