
Koordinator program yang juga Vice Rector IV IKB LSPR Jakarta Dr. Lestari Nurhajati, M.Si mengatakan, Prevalensi perokok Indonesia usia 15 tahun ke atas adalah 33,8% atau sebesar 65,7 juta jiwa. Data ini menempatkan Indonesia sebagai pasar rokok tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India. Bahkan, konsumsi rokok pada perokok usia 10-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 126% sepanjang tahun 2013 ke 2018.
Baca juga: Tantangan Global, Kampus Merdeka akan Mengasah Potensi Mahasiswa
“Bahkan seorang anak sudah mulai merokok sejak usia sekolah dasar, mengutip data Atlas Tembakau 2020. Sayangnya, kebijakan terkait pengendalian tembakau di Indonesia masih sangat lemah, misalnya regulasi iklan rokok masih bersifat parsial bukan pelarangan komprehensif,” kata Lestari dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (12/3/2021).
- Dikti: Ini Tahapan Pengajuan Guru Besar atau Profesor untuk Dosen
- Awas, Pengawasan Lemah Bisa Bikin Rokok Murah Merajalela
- Keren, Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Pengukur Warna Garam
IKB LSPR mengundang 15 orang akademisi Ilmu Komunikasi dari 15 kampus yang ada di Indonesia untuk bergerak bersama melakukan penyadaran di kalangan mahasiswa. Para dosen dari 15 kampus yang dipilih itu kemudian dibentuk tiga kelompok dengan penyebaran merata ke seluruh wilayah Indonesia.
“Kami lima kampus merupakan kelompok 2 yang mulai Kamis, (11/3) melakukan kegiatan pembekalan kepada mahasiswa dari kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Islam Muhammad Arsyad AlBanjari Banjarmasin, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, dan Universitas Islam Indonesia Yogjakarta,” Papar Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Dr Frida Kusumastuti, M.Si.
Baca juga: Dikti: Ini Tahapan Pengajuan Guru Besar atau Profesor untuk Dosen
“Tujuan dari pembekalan ini adalah meningkatkan kesadaran kritis para mahasiswa bahwa mereka dan generasi muda merupakan sasaran utama produk tembakau yang akan menjadi perokok potensial berkelanjutan,” Jelas Frida
Harapannya, lanjut dia, para peserta memiliki ide membuat konten-konten digital di berbagai platform yang berisikan fakta tentang produk tembakau dan dampaknya bagi kesehatan, dan sosial ekonomi di Indonesia.
Pembekalan yang dipandu oleh host dari UNISKA Banjarmasin Dr. Marhaeni Fajar ini diisi dengan Materi tentang fakta industri tembakau oleh Dr. Masduki dari UII dan fakta remaja & media terkait produk tembakau oleh Dr. Irwa Zarkasy dari UAI Jakarta. Out put program berupa konten digital yang dilombakan dan akan dikawal oleh Monika Sri Juliarti dari UNS sebagai ketua juri.
“Kami berharap program ini bisa berkelanjutan atas dukungan Southeast Asia Tobacco Controll Aliance atau SEATCA yang telah dirintis oleh IKB LSPR. Peran akademisi komunikasi bisa ditingkatkan, tidak hanya soal pengendalian melalui iklan dan penyiaran,” pungkasnya.

- lspr communication business institute
- prevelensi merokok
- bahaya merokok
- perguruan tinggi
- universitas muhammadiyah malang
- Universitas Pertamina Gandeng Industri Kembangkan Ilmu Teknologi Geospasial
- Pemerintah Malaysia Buka Beasiswa Pascasarjana Khusus Asean
- Ketua DPD Berharap Kampus Mampu Cetak Banyak Wirausahawan
- Rektor UNS Dorong Riset yang Terencana dan Berkelanjutan
- Dies Natalis UNS ke-45, Rektor UNS: Mari Antar Mahasiswa ke Karir Terbaiknya
- Raih Akreditasi A, Ini Sejumlah Prestasi yang Diraih Jurusan Hukum UEU
- Dikti: Ini Tahapan Pengajuan Guru Besar atau Profesor untuk Dosen
- Awas, Pengawasan Lemah Bisa Bikin Rokok Murah Merajalela
- Keren, Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Pengukur Warna Garam
- Susul 18 Perguruan Tinggi, ITB Peringkat 313 Kampus Terbaik Dunia
- MMA Gempar! Petarung MMA Meng-KO Mane dengan Bantingan Mematikan
- Jalan Dipagar Beton Pemilik Tanah, Warga Ciledug Berharap Pemerintah Hadir
- Max Sopacua Akui Beberapa Peserta KLB Demokrat Tak Punya Suara
- Daftar Kepengurusan, Moeldoko Cs Wajib Serahkan Surat ‘Bebas’ Perselisihan Internal Partai
- Begini Awal Mula Rumah Warga di Ciledug Dipagar Beton Setinggi 2 Meter
- Raja Salman Pecat Menteri Haji Arab Saudi Mohammed Benten
- Demokrat Kubu Moeldoko Laporkan Andi Mallarangeng ke Polda Metro